Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Santri Gayeng, Gus Baha menyatakan, "Asal puasa, asal selalu berjamaah shalat Isya, shalat Tarawih, itu dapat Lailatul Qadar." Pernyataan ini langsung membantah anggapan umum yang kerap mengaitkan Lailatul Qadar dengan tanda-tanda alamiah seperti matahari yang redup di siang hari.Gus Baha menjelaskan bahwa hadits Nabi Muhammad SAW yang menekankan keimanan dan keikhlasan dalam berpuasa sebagai syarat utama meraih Lailatul Qadar, lebih relevan daripada sekadar mencari-cari tanda-tanda yang belum tentu akurat. Beliau mengutip hadits tersebut, "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar."
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa fokus pada keikhlasan dan keistiqomahan dalam ibadah, khususnya shalat Isya berjamaah, jauh lebih penting. Beliau mengutip pernyataan Sayyidina Utsman yang menyamakan pahala shalat Isya berjamaah dengan shalat sunnah sepanjang malam. "Tidak perlu shalat Tahajud, tidak perlu shalat Witir. Pahalanya setara dengan itu semua," tegas Gus Baha.
Kesimpulannya, menurut Gus Baha, konsistensi dalam berpuasa, menjalankan shalat Isya berjamaah, dan menghindari perbuatan fasik merupakan kunci utama untuk meraih Lailatul Qadar. Beliau menekankan bahwa keistiqomahan dalam ibadah, diiringi keikhlasan dan keimanan, jauh lebih bernilai daripada sekadar mencari-cari tanda-tanda yang belum tentu sahih. Dengan demikian, setiap muslim yang konsisten menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh keikhlasan, berpeluang besar untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. Media Annur
1 Komentar
Lailatul Qodar merupakan sebuah hakikat Alloh itu sendiri keberaadaannya sangat di rahasiakan dan ghoib.
BalasHapusMalam Lailatul jika boleh saya tafsirrkan yaitu jiwa kita yang tenang penuh kesabaran keikhlasan jalani hidup. Mengenai standar ketenangan itu merupakan pengalaman diri masing².
Sekali lagi malam Lailatul qodar adalah sebuah hakikat yang SATU.