1. Malaikat Israfil as.
Malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas ra., Israfil memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk memikul tujuh langit, dan Allah mengabulkan dengan memberinya:
- Kekuatan memikul tujuh bumi, menguasai angin, dan mencabut gunung.
- Kekuasaan terhadap binatang buas dan dua beban besar.
- Tubuhnya dipenuhi rambut dari telapak kaki hingga kepala, setiap lisannya membaca tasbih dengan 1000 bahasa.
- Dari dirinya, Allah ciptakan 1000 malaikat yang terus membaca tasbih hingga hari kiamat.
Setiap harinya, Israfil menatap neraka sebanyak tiga kali, lalu menangis dalam kehinaan hingga tubuhnya lemas seperti tali tambur. Air matanya begitu deras, seandainya Allah tidak menahannya, bumi ini akan dipenuhi air mata yang menyerupai banjir Nabi Nuh.
2. Malaikat Mikail as.
Diciptakan oleh Allah 500 tahun setelah Israfil, Mikail bertugas menurunkan hujan dan rizki. Ciri-cirinya sungguh menakjubkan:
- Tubuhnya ditumbuhi rambut dari za'faran, sayapnya berwarna hijau zamrud.
- Setiap rambut memiliki 1 juta wajah, setiap wajah memiliki 1 juta mata, dan 1 juta lidah yang berdoa bagi orang mukmin yang berdosa.
- Setiap tetesan air matanya menghasilkan satu malaikat bernama Karrubiyyun, yang membantu Mikail menjaga tumbuhan, buah, dan makhluk laut.
Tiada satu pun buah di pohon atau tumbuhan di bumi kecuali malaikat Mikail telah mengatur rezekinya.
3. Malaikat Jibril as.
Diciptakan 500 tahun setelah Mikail, Jibril adalah pembawa wahyu kepada para nabi. Ia memiliki:
- 600 sayap, rambut dari za’faran, dan matahari di antara kedua matanya.
- Setiap rambut bagaikan bulan dan bintang.
- Jibril masuk ke dalam lautan cahaya sebanyak 370 kali sehari, dan dari setiap tetes cahaya yang menetes dari sayapnya, Allah menciptakan malaikat Ruhaniyyun yang terus membaca tasbih sampai hari kiamat.
4. Malaikat Izrail as.
Dikenal sebagai malaikat pencabut nyawa. Wujudnya serupa dengan Israfil dalam kekuatan, lisannya, sayapnya, dan bentuk tubuhnya, tanpa penambahan atau pengurangan. Ia menjalankan tugas agung dan penuh hikmah atas izin dan ketetapan Allah Ta’ala.
Bersambung ke Bab 4. ....
