Tubuh dan Tugas Malaikat Maut
- Ia dapat melihat setiap jiwa melalui wajah yang sesuai:
- Wajah di depan untuk mukmin
- Wajah di atas untuk para Nabi dan Malaikat
- Wajah di belakang untuk kaum kafir
- Wajah di bawah kaki untuk golongan jin
- Satu kakinya di atas titian neraka, satu lagi di ranjang surga—simbol dualitas kematian: kebinasaan dan keselamatan.
Seluruh Dunia di Genggamannya
Dunia seolah menjadi meja di hadapannya. Ia membolak-balikkan dunia seperti anak kecil memainkan koin. Tak ada satu pun makhluk bernyawa yang luput dari penglihatannya. Bahkan disebutkan, air laut yang dituang ke kepalanya tidak akan jatuh ke bumi saking besarnya tubuhnya.
Bagaimana Ia Tahu Siapa yang Harus Dicabut Nyawanya?
Setiap hari, Malaikat Maut menerima daftar dari langit. Ia tidak tahu kapan seseorang akan wafat kecuali setelah:
- Mendapat alamat tanda dari Allah
- Mendengar kabar dari malaikat pencatat amal dan rezeki
- Melihat nama tertulis dengan cahaya putih (jiwa bahagia) atau tinta hitam (jiwa celaka)
- Melihat daun jatuh dari Pohon Ajal di bawah Arasy bertuliskan nama jiwa yang akan dicabut
Kisah-Kisah Ajaib tentang Ajal
- Ka’ab al-Akhbar meriwayatkan: 40 hari sebelum kematian, nama seseorang sudah ditetapkan dan disebut “mayit” di langit, meskipun masih hidup di bumi.
- Mikail turun membawa buku berisi nama, lokasi, dan sebab kematian jiwa yang ditugaskan kepada Malaikat Maut.
- Doa seseorang pada malaikat penjaga matahari membawa kisah indah tentang penyerahan takdir. Malaikat Maut berkata: “Dia tidak akan mati kecuali saat duduk di tempatmu.” Dan itu pun terjadi.
Tempat Kematian yang Telah Ditentukan
Malaikat Arham ditugaskan mengurus bayi sejak dalam rahim. Ia membawa segenggam tanah dari tempat di mana bayi itu kelak akan meninggal dunia. Manusia berjalan ke mana pun, tapi akhirnya akan kembali ke tempat asal tanah itu. Ini ditegaskan dalam QS Ali Imran: 154.
Ajal Binatang dan Dzikir
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa ruh binatang terikat dalam dzikir. Jika ia meninggalkan dzikir, maka ajalnya tiba. Dalam makna ini, pencabutan ruh adalah wewenang mutlak Allah, yang mengutus malaikat untuk melaksanakan perintah-Nya, seperti halnya kematian karena penyakit atau pembunuhan.
Sumber: Kitab Daqaiqul Akhbar Bab 5