Heboh Cuaca Dingin karena Aphelion? Ini Penjelasan BMKG yang Sebenarnya!

Menganti, Gresik - MASJID ANNUR - Belakangan ini, media sosial ramai dengan pesan berantai yang menyebut cuaca dingin di Indonesia mulai hari Senin 7 Juli 2025  terjadi karena fenomena Aphelion—yakni saat Bumi berada di titik terjauh dari Matahari. Banyak yang percaya bahwa inilah penyebab suhu udara terasa lebih sejuk dari biasanya. Tapi, benarkah demikian?

 Aphelion: Fenomena Astronomis, Bukan Penyebab Cuaca Dingin

BMKG menegaskan bahwa fenomena Aphelion memang benar terjadi setiap tahun sekitar bulan Juli, namun tidak berdampak signifikan terhadap suhu udara di Bumi. Aphelion hanyalah peristiwa astronomis dalam siklus revolusi Bumi, dan bukan faktor utama yang memengaruhi cuaca harian kita.

Aphelion tidak berpengaruh besar terhadap atmosfer atau suhu permukaan Bumi,” tegas BMKG.

Penyebab Sebenarnya: Musim Kemarau dan Angin Dingin dari Australia

Cuaca dingin yang kita rasakan saat ini, terutama di wilayah selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, justru disebabkan oleh Monsun Dingin Australia. Pada bulan Juli, Australia sedang mengalami musim dingin. Tekanan udara tinggi di sana mendorong massa udara dingin bertiup ke arah Indonesia.

Angin ini melewati Samudra Hindia yang juga bersuhu dingin, sehingga suhu udara di Indonesia ikut menurun. Inilah yang membuat pagi dan malam hari terasa lebih menusuk.

 Langit Cerah, Suhu Makin Dingin

Selain angin dingin, minimnya awan dan curah hujan juga memperparah kondisi. Tanpa awan yang menahan panas, radiasi panas dari permukaan Bumi langsung terlepas ke luar angkasa saat malam hari. Akibatnya, suhu udara di permukaan menjadi lebih rendah.

Langit cerah tanpa awan mempercepat pelepasan panas dari Bumi, membuat malam hari terasa lebih dingin,” jelas BMKG.

 Embun Es di Dataran Tinggi? Bukan Salju!

Fenomena ini bahkan bisa memunculkan embun es atau embun upas di dataran tinggi seperti Dieng. Banyak yang mengira ini salju, padahal itu hanyalah uap air yang membeku karena suhu ekstrem di malam hari.

 Kesimpulan: Jangan Panik, Ini Fenomena Tahunan

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Cuaca dingin ini adalah hal yang wajar dan terjadi setiap tahun saat puncak musim kemarau. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan.

Tetap jaga kesehatan, gunakan pakaian hangat saat malam dan pagi hari, dan pastikan informasi yang kamu terima berasal dari sumber resmi seperti BMKG.

 Sumber: BMKG Bantah Cuaca Dingin karena Aphelion, Media Indonesia, Hypeabis

Editor:  ANNUR Media